Pada umumnya, ketika indikator berwarna merah dengan logo ‘[-+]’ menyala di spidometer motor, para pengendara sering kali merasa cemas dan khawatir. Indikator semacam itu sering kali diartikan sebagai tanda masalah pada aki, yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan risiko. Namun, menurut Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 Tangerang, pengendara seharusnya tidak langsung panik. Indikator yang menyala tidak selalu mengindikasikan bahwa aki motor sudah rusak atau tekor. Ada kemungkinan bahwa sistem elektronik motor mengalami gangguan sesaat yang dapat diatasi.
Anto menjelaskan bahwa ketika indikator aki menyala, terdapat dua kemungkinan utama. Pertama, aki motor mungkin memang sudah melemah dan membutuhkan perhatian khusus, terutama jika telah digunakan selama satu tahun atau lebih. Kondisi ini dianggap sebagai hal yang wajar dan sesuai dengan umur pemakaian aki. Kedua, indikator dapat menyala karena arus listrik tidak stabil, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti motor dalam keadaan dingin atau daya aki belum sepenuhnya terisi. Kendala ini dapat terjadi baik pada aki baru maupun yang sudah lama.
Anto berbagi trik sederhana untuk mengetahui penyebab indikator menyala. Pengendara dapat mengendarai motor sejauh 1 hingga 2 kilometer, mematikan mesin, dan mencoba menyalakannya kembali. Jika indikator tetap menyala, kemungkinan besar aki mengalami masalah dan segera memerlukan perbaikan di bengkel. Namun, jika indikator mati setelah mencoba menyalakan kembali, hal tersebut menandakan bahwa aki hanya kekurangan daya listrik dan akan kembali normal setelah motor dikendarai lebih jauh. Oleh karena itu, pemeliharaan motor secara rutin dan pemahaman mengenai indikator sangat penting agar pengendara dapat mengatasi masalah tersebut dengan bijak.
